The Case Study of Vanitas

24 Episode

• 

  24. Saat Vanitas dan Noé jatuh dari atap rumah cermin, Vanitas menancapkan pisaunya ke tenggorokan Noé’. Mikhail diliputi kemarahan di tengah derasnya hujan saat melihat keduanya menangis.

  23m · 2024.2.21
• 

  23. Vanitas melampiaskan kemarahan dan rasa jijiknya saat mendengar keinginan Mikhail untuk membangkitkan Vampir Bulan Biru. Dia menembak Mikhail, namun sebuah robot mirip anjing melindungi Mikhail. Sementara Vanitas terus menyerang Mikhail, Noé menghentikannya untuk mencegah Dominique disandera.

  23m · 2024.2.21
• 

  22. Noé menyelami ingatan Mikhail saat dia meminum darahnya. Dia mengetahui bahwa Vanitas dan Mikhail ditawan dan menjadi bahan eksperimen dengan kejam oleh Dokter Moreau sampai the Vampir Bulan Biru menyelamatkan mereka. Sementara itu, Vanitas, yang sedang mengejar Noé, juga tiba di taman hiburan itu.

  23m · 2024.2.21
• 

  21. Sebuah surat yang dialamatkan kepada Noé tiba di kamar hotelnya dan Vanitas. Di dalamnya ada selebaran taman hiburan, dan seikat rambut Dominique yang diikat dengan pita. Karena mengetahui Dominique mengalami masalah, Noé pergi ke taman hiburan itu sendirian.

  23m · 2024.2.21
• 

  20. Grup itu kembali ke Paris setelah serangkaian kejadian di Gévaudan. Namun Vanitas lelah saat tidak bisa mengetahui alasan dirinya tidak bisa berhenti memikirkan Jeanne. Dia berkonsultasi dengan Roland dan Olivier mengenai hal ini, mereka menyimpulkan bahwa ini karena “cinta”.

  23m · 2024.2.21
• 

  19. Vanitas menyadari bahwa nama asli Chloé tidak bisa didapatkan jika dia tidak bersedia menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak seperti semua kasus sejauh ini, dia tidak bisa disembuhkan dengan kekuatan Kitab Vanitas. Jeanne menemui Chloé, yang kehilangan kendali dan makin mengasimilasi di ruang tertutupnya. Sementara itu, dalam pertarungan sengit, Noé ditelan api akibat tombak Astolfo, Louisette.

  23m · 2024.2.21
• 

  18. Selagi Jeanne merasa wajib membunuh Chloé, Vanitas memberi tahu Jeanne bahwa Chloé telah dituduh palsu sebagai Monster Gévaudan. Dia menemuinya dan meyakinkannya bahwa mereka masih bisa menyelamatkannya. Sementara itu, Roland dan Olivier melindungi warga desa dari para serigala.

  23m · 2024.2.21
• 

  17. Chloé, yang telah memberi wujud kepada Naenia, mencekiknya untuk membunuhnya. Namun, Naenia menjerit seperti anak kecil dan mengungkap wujud aslinya.

  23m · 2024.2.21
• 

  16. Setelah menyadari bahwa hutan itu adalah dunia tertutup yang diciptakan para penanggung kutukan, Vanitas dan Jeanne pergi menuju kastel. Sementara itu, Noé dilumpuhkan dengan sebuah obat, dan Jean-Jacques memaksanya meminum darahnya untuk melihat ingatannya. Noé menjadi emosional dan bersimpati dengannya. Saat dia mengulurkan tangannya untuk meminta bantuan, Vanitas masuk dan menggenggamnya.

  23m · 2024.2.21
• 

  15. Noé menghadapi Naenia sekali lagi dan dikuasai kemarahan. Namun, Chloé menundukkannya. Melihat bagaimana Chloé terhubung dengan Naenia, Noé mengkhawatirkannya, namun dia mengetahui Chloé sudah menetapkan hubungan mereka atas kemauannya sendiri.

  23m · 2024.2.21
• 

  14. Setelah terluka dalam insiden oleh Charlatan, Vanitas mencari perlindungan bersama Jeanne di sebuah pondok. Sementara itu, Noé bangun dan mendapati dirinya berada di sebuah kastel yang asing. Di sana, dia bertemu Chloé, vampir yang menyamar sebagai gadis muda, dan Jean-Jacques, pemuda pendiam yang melayaninya.

  23m · 2024.2.21
• 

  13. Vanitas dan Noé tiba di daerah Gévaudan. They bekerja sama dengan Dante dan Johann dan pergi ke hutan perak untuk mencari petunjuk yang mengarah ke Beast, namun Noé tersesat. Dalam sekejap mata, lingkungan di sekitar mereka tertutup salju, dan lolongan serigala bergema.

  23m · 2024.2.21
• 

  12. Menurut Jeanne, Tuan Ruthven memiliki rencana jahat, dan Vanitas mengkhawatirkan Noé. Lebih buruk lagi, Monster Gévaudan, yang ditakuti di abad ke-18, kembali lagi. Setelah mendengar berita dari Dante, Vanitas dan Noé curiga bahwa sang Monster terkait dengan pembawa kutukan dan menuju Gévaudan.

  23m · 2024.2.21
• 

  11. Jeanne berpura-pura jatuh cinta pada Vanitas untuk membuat dia membencinya. Dominique dan Dante mengawasi dari bayang-bayang saat Vanitas mengajak Jeanne berkencan di Paris. Sementara itu, Tuan Ruthven mengundang Noé ke kafe―

  23m · 2024.2.21
• 

  10. Vanitas dan kelompoknya terlibat dalam pertarungan sengit di dalam laboratorium Dokter Moreau. Vanitas berhasil merebut kembali nama asli Prédateur yang diculik dengan kerja sama Noé. Sebelum laboratorium runtuh karena ledakan, Vanitas dan Noé berhasil melarikan diri ke permukaan.

  23m · 2024.2.21
• 

  9. Sambil menghindari serangan Roland dan Chasseurs, Vanitas dan Noé berusaha keras untuk membuat Roland mendengarkan cerita mereka. Bersama para Chasseur, Roland, Maria dan Georges, Vanitas dan Noé tiba di bagian terdalam dari labirin tempat mereka menemukan Dokter Moreau, ilmuwan yang pernah diasingkan oleh para Chasseur.

  23m · 2024.2.21
• 

  8. Vanitas dan Noé mengetahui insiden vampir yang hilang baru-baru ini. Pada saat yang sama, mereka menerima beberapa informasi dari Dante tentang penculikan pembawa kutukan dan mulai menarik hubungan antara kedua insiden ini. Mengikuti jejak mereka, mereka berdua tiba di labirin katakombe di bawah Katedral Notre Dame, tempat mereka bertemu dengan Paladin Chasseurs dari "Jasper"—Roland Fortis.

  23m · 2024.2.21
• 

  7. Bersama Luca, Jeanne dan Dominique, Vanitas dan Noé mengunjungi sebuah kafe di Altus Paris. Menari di alun-alun dan berkeliling area--kelompok ini beristirahat sejenak. Setelah itu, untuk mendapat informasi lebih lanjut tentang "Charlatan" dan insiden di pesta topeng, Vanitas dan Noé menuju Kastel Carbunculus, tempat Lord Ruthven tinggal.

  23m · 2024.2.21
• 

  6. Vanitas dan Jeanne akhirnya berkumpul kembali dengan Noé dan Luca, tetapi mereka gagal menangkap pria bertopeng araknida dan Naenia. Sementara Vanitas dikecam sebagai dalang di balik insiden itu, Lord Ruthven muncul. Sebagai akibat dari peristiwa yang baru saja terjadi, Noé mulai tertarik lebih dalam pada ucapan Vanitas dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersamanya.

  23m · 2024.2.21
• 

  5. Saat Noé menghadapi pria bertopeng arakhnida, bayangan hitam "Charlatan", dari ingatan Amelia muncul dengan sendirinya. Noé menjadi tidak bisa bergerak ketika diingatkan akan masa lalunya yang traumatis dengan teman masa kecilnya, Louis. Ketika dia akan ditelan oleh “Naenia”, Vanitas muncul...

  23m · 2024.2.21
• 

  4. Vanitas dan Noé berada di pesta dansa topeng dengan Dominique. Acara itu menjadi kacau setelah beberapa pembawa kutukan muncul secara bersamaan. Di tengah kekacauan, Noé bertemu Luca dan keduanya diserang oleh "pria misterius yang mengenakan topeng arakhnida". Sementara itu, Jeanne yang sedang mencari Luca, terusik oleh dorongan tiba-tiba untuk meminum darah.

  23m · 2024.2.21
• 

  3. Vanitas membuat langkah licik dan unggul dalam pertarungan melawan Jeanne. Noé marah setelah mengetahui dalam ingatan Amelia bahwa "Charlatan" adalah pelaku di balik nama aslinya. Tepat pada saat itu, teman masa kecil Noé, Dominique de Sade, muncul. Ditugaskan untuk mengawal Dominique ke pesta topeng, Noé menginjakkan kaki di Altus, dunia paralel tempat vampir tinggal, untuk mencari organisasi misterius "Charlatan" dan informasi lebih lanjut tentang bayangan gelap.

  23m · 2024.2.21
• 

  2. Setelah pertemuan mereka dengan Orlok, Vanitas dan Noé memutuskan untuk bekerja sama karena mereka memiliki tujuan yang sama, yakni menangkap orang di balik insiden vampir. Setelah mendapatkan beberapa informasi, keduanya mengejar Thomas Berneux, tersangka utama mereka, tetapi mereka dihentikan oleh vampir muda yang mencari Kitab Vanitas, Luca, dan chevalier-nya, Jeanne.

  23m · 2024.2.21
• 

  1. Di bawah instruksi gurunya, vampir muda, Noé, melakukan perjalanan menuju Paris guna mencari Buku Vanitas - sebuah buku yang berisi mantra dan sihir yang mampu melepaskan kutukan pada semua vampir. Di atas pesawat menuju Paris, Noé terlibat dalam insiden dan bertemu Vanitas, manusia bermata biru yang mengaku sebagai dokter spesialis vampir.

  23m · 2024.2.21